Buat kamu yang baru memelihara ikan koi, mungkin pernah kaget saat mendapati air kolam tiba-tiba berubah jadi hijau keruh. Tenang, kamu nggak sendiri. Banyak pemula yang mengalami hal yang sama dan bingung harus mulai dari mana untuk mengatasinya.
Air kolam yang berwarna hijau biasanya disebabkan oleh ledakan populasi alga — organisme mikroskopis yang tumbuh dengan cepat saat ada cahaya matahari dan nutrisi berlebih di dalam air. Meski tidak langsung membahayakan ikan, kondisi ini bisa mengganggu estetika kolam dan menurunkan kualitas air.
Supaya bisa mengatasi masalah ini, kamu perlu tahu dulu apa saja penyebab utamanya:
Kolam koi yang berada di tempat terbuka dan terkena sinar matahari langsung sepanjang hari menciptakan lingkungan ideal bagi alga untuk berkembang. Alga menyukai cahaya, dan makin banyak cahaya, makin cepat pertumbuhannya.
Sisa pakan, kotoran ikan, dan daun-daun yang jatuh ke kolam akan terurai dan melepaskan zat seperti nitrat dan fosfat—dua nutrisi utama yang dibutuhkan alga. Semakin banyak zat ini, semakin subur pertumbuhan alga.
Filter kolam yang tidak bekerja dengan baik nggak bisa menyaring kotoran dan nutrisi berlebih. Akibatnya, alga jadi lebih mudah tumbuh dan air kolam cepat berubah warna.
Makin banyak koi, makin banyak kotoran. Ini meningkatkan kadar amonia dan nutrisi lain dalam air, yang lagi-lagi jadi makanan favorit alga.
Sekarang kita masuk ke bagian penting: gimana cara mengatasinya?
Alat ini bekerja dengan mematikan alga yang melayang di air menggunakan sinar UV. Hasilnya, air kolam bisa jadi jernih hanya dalam beberapa hari.
Tanaman seperti eceng gondok atau selada air bisa menyerap nutrisi berlebih, sehingga alga kekurangan ‘makanan’. Selain itu, tanaman juga bisa memberi sedikit keteduhan untuk mengurangi sinar matahari langsung.
Terlalu banyak memberi makan hanya akan membuat sisa makanan mengendap dan membusuk. Berikan pakan secukupnya, sesuai kebutuhan ikan.
Jerami barley yang direndam dalam air kolam akan mengeluarkan zat alami yang bisa menghambat pertumbuhan alga, tanpa membahayakan koi.
Pastikan filter mekanik dan biologis di kolam bekerja dengan baik. Kalau perlu, upgrade ke sistem yang lebih kuat agar sirkulasi air lebih bersih dan stabil.
Rutin ganti sebagian air kolam setiap 1–2 minggu sekali.
Jaga populasi ikan agar tidak terlalu padat.
Tambahkan bakteri probiotik khusus kolam untuk membantu menguraikan limbah organik.
Masalah air kolam hijau memang umum terjadi, apalagi kalau kamu masih baru di dunia per-koi-an. Tapi dengan memahami penyebabnya dan menerapkan langkah-langkah di atas, kamu bisa menjaga kolam tetap jernih dan ikan koi pun akan lebih sehat dan aktif.
Jangan buru-buru panik. Merawat kolam koi itu proses belajar juga kok. Semakin lama kamu pelajari, semakin paham kamu menjaga kolam tetap ideal.
Alga coklat di akuarium (sering disebut diatoms) adalah masalah umum yang membuat kaca keruh, pasir berdebu, dan daun tanaman tertutupi…
Ikan hias yang tiba-tiba berenang miring, tenggelam, atau mengapung terbalik membuat cemas pemiliknya. Fenomena ini sering kali bukan sekadar "perilaku…
Ikan Black Ghost (nama ilmiah Apteronotus albifrons) selalu menarik perhatian karena tubuh hitam legam, gerak meluncur unik, dan kemampuan elektroresepsi…
Lampu bukan sekadar “pencahayaan” — untuk planted aquarium, lampu menentukan fotosintesis, pertumbuhan, warna, dan keseimbangan ekosistem. Tanpa intensitas dan spektrum…
Memilih antara akuarium air laut dan air tawar bukan cuma soal estetika—keputusan itu menentukan jenis perawatan, biaya, tantangan teknis, dan…
Filter adalah “jantung” kesehatan akuarium: ia mengeliminasi kotoran mekanis, menyediakan permukaan untuk bakteri pengurai (biologis), dan membantu menjaga kejernihan air.…