Karantina ikan baru adalah langkah kritis yang sering diabaikan oleh pemula dalam hobi akuarium. Padahal, prosedur ini sangat penting untuk mencegah penyebaran penyakit menular seperti ich (white spot), fin rot, dan parasit lainnya. Menurut laporan dari Aquatic Animal Health Research Unit USDA, lebih dari 60% kasus penyakit di akuarium berasal dari ikan baru yang tidak melalui masa karantina. Dengan karantina, Anda memberi waktu observasi terhadap ikan untuk mendeteksi gejala penyakit sebelum memperkenalkannya ke akuarium utama.
Baca juga : Penyakit Ikan Hias Paling Umum dan Cara Pengobatannya
Sediakan akuarium terpisah berukuran minimal 20 liter untuk proses karantina. Pastikan dilengkapi dengan:
Heater (pengatur suhu)
Filter spons (tanpa arus kuat)
Aerator (untuk suplai oksigen)
Termometer
Tutup akuarium
Tambahkan juga tempat persembunyian seperti pipa PVC atau tanaman plastik agar ikan merasa aman. Jangan gunakan substrat (pasir atau kerikil) untuk memudahkan observasi dan pembersihan.
Gunakan air dari sumber yang sama dengan akuarium utama agar ikan tidak stres karena perbedaan parameter air. Pastikan suhu stabil di kisaran 26–28°C.
Setelah membeli ikan, jangan langsung masukkan ke air karantina. Lakukan proses akklimatisasi:
Float bag method: Letakkan plastik berisi ikan di atas permukaan air akuarium karantina selama 15–20 menit untuk menyamakan suhu.
Drip method (opsional): Tambahkan sedikit demi sedikit air dari akuarium karantina ke dalam kantong ikan setiap 5 menit, hingga volume air dua kali lipat dari awal.
Setelah itu, angkat ikan dengan serokan, masukkan ke akuarium karantina. Jangan tuangkan air dari plastik ke dalam akuarium!
Durasi ideal karantina adalah 14 hari, dan jika ada tanda penyakit, bisa diperpanjang hingga 21 hari. Selama masa ini, perhatikan gejala seperti:
Bintik putih (Ichthyophthirius multifiliis)
Gerakan abnormal (menggesek tubuh ke dasar akuarium)
Sirip robek atau membusuk
Nafsu makan menurun
Perubahan warna tubuh
Catat setiap perubahan. Jika muncul gejala, segera tangani dengan pengobatan yang sesuai.
Studi oleh The Fish Site (2022) menyebutkan bahwa 85% penyakit parasit dapat dicegah melalui observasi dan karantina awal.
Jika ikan menunjukkan gejala tertentu, lakukan penanganan berikut:
Ich: Gunakan garam akuarium + metil biru atau obat ich khusus.
Jamur atau fin rot: Gunakan antibiotik akuarium seperti erythromycin.
Parasit internal: Tambahkan anti-parasit seperti praziquantel ke dalam air.
Selalu ikuti dosis yang dianjurkan produsen dan lakukan pergantian air 25–30% setiap 2 hari sekali selama perawatan.
Jika ikan telah sehat dan bebas gejala selama masa karantina, Anda bisa memindahkannya ke akuarium utama dengan hati-hati:
Gunakan serokan bersih untuk memindahkan ikan.
Hindari membawa air dari akuarium karantina.
Pantau kondisi ikan baru dan lama selama 3–5 hari setelah dimasukkan.
Langkah ini juga penting sebagai penyesuaian sosial ikan dalam komunitas akuarium.
Bagi para pecinta ikan hias, cara karantina ikan baru adalah pengetahuan dasar yang wajib diterapkan. Proses ini tidak hanya melindungi investasi Anda, tetapi juga menjamin keseimbangan ekosistem mini yang Anda bangun. Karantina selama 14 hari dapat menyelamatkan seluruh koloni ikan dari wabah mematikan. Dengan peralatan sederhana dan kedisiplinan, Anda sudah mengambil langkah besar untuk sukses dalam hobi akuarium.
Minat pada peliharaan “low maintenance, high serenity” makin tinggi. Di AS, nilai pasar ikan hias diperkirakan naik dari USD 1.68…
Secara ilmiah, probiotik adalah “mikroorganisme hidup yang, bila diberikan dalam jumlah memadai, memberikan manfaat kesehatan bagi inang.” Definisi FAO/WHO ini…
Ikan cupang (Betta splendens) dikenal dengan keindahan warna dan siripnya yang memikat. Dengan perawatan optimal, masa hidup cupang di akuarium…
Louhan adalah ikan hibrida (tidak ada di alam liar) yang populer karena warna mencolok dan “kok”. Mereka agresif–teritorial, cerdas, dan…
Aquascape kini semakin populer sebagai hobi sekaligus dekorasi ruangan yang memanjakan mata. Menurut data dari Grand View Research (2023), pasar…
Air keruh dalam akuarium sering mengganggu estetika sekaligus mengancam kesehatan ikan. Bakteri yang tumbuh cepat, nutrisi berlebih, atau partikel halus…