Filter akuarium bekerja lewat tiga pilar filtrasi: mekanis (menyaring kotoran), biologis (bakteri nitrifikasi mengolah amonia → nitrit → nitrat), dan kimia (media seperti karbon aktif menyerap zat terlarut). Rekomendasi umum debit/turnover adalah sekitar 4× volume tangki per jam, disesuaikan bioload dan tipe filter. Amonia tak terionisasi (NH₃) mulai merusak jaringan ikan di ≥0,05 mg/L, sehingga biofiltrasi yang stabil adalah kunci.
Baca juga : Perbedaan Ikan Channa dan Ikan Gabus
Sumber polutan: pakan sisa, kotoran, daun tanaman mati → menghasilkan amonia (TAN) yang sangat toksik.
Siklus nitrogen: bakteri mengubah amonia → nitrit (juga toksik) → nitrat (lebih rendah toksisitasnya, tapi akan menumpuk).
Stat penting: paparan NH₃ ≥0,05 mg/L dapat merusak jaringan; di ~2 mg/L spesies sensitif umumnya mati. Risiko meningkat pada pH dan suhu tinggi karena fraksi NH₃ naik.
Filtrasi Mekanis – Spons/wool menangkap partikel padat (feses, serpihan pakan).
Filtrasi Biologis – Koloni bakteri nitrifikasi (AOA/AOB, NOB) menempel di media berpori, spons, kaca, hingga pipa.
Filtrasi Kimia – Media seperti karbon aktif, resin, atau zeolit menyerap senyawa terlarut/warna/bau tertentu.
Catatan ilmiah: studi akuarium air tawar menunjukkan ≥81–86% nitrogen terkonversi menjadi nitrat oleh komunitas nitrifier saat sistem matang.
Masuk: air kotor tersedot ke intake.
Mekanis dulu: partikel besar ditahan supaya media biologis tidak cepat tersumbat.
Biologis: aliran lambat dan permukaan media luas memberi waktu kontak untuk bakteri Nitrosomonas/AOA (oksidasi amonia) dan Nitrospira/NOB (oksidasi nitrit).
Kimia (opsional/tertarget): penjernihan akhir, misal pasca-obat atau untuk mengurangi tanin.
Kembali ke tank: air bersih + agitasi permukaan → pertukaran gas O₂/CO₂.
Rekomendasi praktis umum: ±4× volume akuarium per jam sebagai titik awal (mis. tank 100 L → ±400 L/jam).
Untuk bioload berat/ikan “jorok” atau HOB, sebagian hobiis mengincar 6–10×/jam, sementara kanister yang efisien sering memadai di kisaran ~6×/jam (sesuaikan arus dengan kenyamanan ikan & hardscape).
Tips SEO & praktik: sertakan kata kunci “cara kerja filter akuarium” saat menjelaskan rasional di halaman produk/filter Anda, serta contoh perhitungan turnover.
Kolonisasi bakteri butuh waktu; pola umum: puncak amonia sekitar hari ~14, puncak nitrit sekitar hari ~28, lalu nitrat mulai naik saat sistem mapan (bisa dipercepat dengan “pre-seeding”).
Penelitian terbaru pada biofilter menunjukkan aktivitas oksidasi amonia & nitrit tinggi saat karbon organik rendah; efisiensi dipengaruhi beban pakan dan kualitas air.
Sponge filter: murah, ramah udang/burayak; unggul di biologis+mekanis ringan.
HOB (hang-on-back): mudah dirawat; cocok untuk 4–8×/jam pada stok sedang.
Canister: volume media besar, aliran stabil; ideal untuk tangki menengah–besar.
Trickle/sump & fluidized bed: performa biologis sangat tinggi untuk setup padat.
UGF: memanfaatkan substrat sebagai biofilter; kurang cocok untuk aquascape rapat.
Jaga Oksigen: bakteri nitrifikasi aerob; pastikan agitasi permukaan/air stone.
Urutan media: mekanis → biologis → kimia. Cuci spons mekanis rutin (air tank), jangan mengganti media biologis sekaligus agar bakteri tidak hilang.
Pantau parameter: amonia (NH₃/NH₄⁺), nitrit (NO₂⁻), nitrat (NO₃⁻). Targetkan NH₃ ≈ 0, NO₂⁻ ≈ 0, NO₃⁻ rendah (kontrol via ganti air & tanaman).
Sesuaikan arus: ikan sirip panjang/udang tak suka arus terlalu deras; pecah aliran dengan spray bar atau lily pipe.
Air keruh/kotoran beterbangan → tambah lapisan mekanis (spons lebih halus), tingkatkan perawatan.
Amonia/nitrit terdeteksi → kurangi pakan/bioload, tingkatkan aerasi, tambahkan media biologis; lakukan ganti air darurat jika NH₃ mendekati 0,05 mg/L.
Bau/warna kekuningan → aktifkan karbon aktif sementara, lalu lepas setelah masalah selesai.
Q: Apakah karbon aktif wajib?
A: Tidak. Gunakan targeted: pasca-obat, bau, atau tanin berlebih.
Q: Seberapa cepat “cycling” selesai?
A: Variatif; pola klasik menunjukkan maturasi beberapa minggu dengan puncak NH₃ ~hari 14 dan NO₂⁻ ~hari 28 jika tanpa bibit.
Q: Apa indikator biofilter efektif?
A: NH₃ & NO₂⁻ tidak terdeteksi secara konsisten, NO₃⁻ bertambah perlahan di antara jadwal ganti air.
Pilih filter & media: mekanis (spons), biologis (keramik/bioball), kimia (opsional).
Set turnover awal ±4×/jam, naikkan bila bioload berat.
Pastikan oksigenasi (permukaan berombak/air stone).
Rawat berkala: bilas spons mekanis; jangan cuci media biologis dengan air keran berklorin.
Monitor NH₃/NO₂⁻/NO₃⁻ tiap minggu; ambil tindakan bila NH₃ mendekati 0,05 mg/L.
Bisnis ikan hias adalah salah satu peluang usaha yang ramah pemula: modal fleksibel (dari sangat kecil sampai skala besar), permintaan…
Ikan sapu-sapu pembersih (sering disebut pleco atau sapu-sapu) populer di kalangan penghobi akuarium karena kebiasaan mereka mengikis alga dan sisa…
Filter di akuarium bukan sekadar “saringan”—mereka menjalankan tiga fungsi berbeda yang bersama-sama menjaga kualitas air: mengangkat partikel padat (mekanis), mengurai…
Memilih akuarium bukan sekadar membeli kaca dan menaruh air. Ukuran, bentuk, dan tipe akuarium menentukan kesehatan ikan, biaya perawatan, serta…
Ikan clownfish (genus Amphiprion), populer sejak film Finding Nemo, adalah ikan terumbu tropis yang hidup berasosiasi erat dengan anemon laut.…
Ikan arwana (sering disebut dragonfish) adalah salah satu kelompok ikan hias paling ikonik di dunia karena bentuk tubuhnya yang elegan,…