Lompat ke konten

Probiotik Ikan Hias

Penyusunan Media Filter Kolam Koi

Penyusunan Media Filter Kolam Koi

Pernah gak sobat 3 – 4 hari setelah mengganti air , akuarium/kolam terlihat mulai keruh dan banyak kotoran yang melayang?. Sangat menyebalkan bukan? Sobat jadi harus menggantinya lagi dengan air baru. Itu pekerjaan yang terlalu membuang-buang banyak waktu. Maka dari itu sobat mungkin perlu memasang pompa dan filter. Pompa dan filter ini bertugas menyedot semua kotoran yang ada di jangkauannya lalu menyaring setiap kotoran yang masuk dan menggembalikan air yang sudah bersih tadi ke akuarium/kolam. Selain itu pompa dan filter juga berperan pada proses sirkulasi air dan juga sebagai pemasok oksigen untuk akuarium / kolam. Dengan adanya filter dan pompa ini akan memperpanjang masa waktu pengurasan air. Sehingga tidak akan menggangu terlalu banyak aktvitas sobat semua. Kali ini kita akan memberi saran bagaimanan susunan media filter yang efektif dan cocok untuk diplikasikan pada akuarium dan kolam sobat.

1. Filter Floss

Yang pertama ialah filter floss. Media filter ini banyak dipakai oleh para penghobi, tetapi media filter ini mempunyai masa pakai yang pendek, jadi lebih sering mencuci atau hanya menggantinya dengan yang baru. Hal itu terjadi karena pori-pori filternya yang lebih rapat, membuat kotoran organik mudah menempel sehingga menggumpal, saat menggumpal peran menyaring sudah menurun. Apabila lama tidak dibersihkan justeru berbahaya akan mudah menumpuk material pembusukan organik sehingga Amoniak akan timbul. Maka sering Filter Floss di letakkan di posisi menyaring lapisan paling atas, ditempat paling mudah dijangkau untuk nantinya dibersihkan.

2. Filter Media Berupa Spon yang Berongga

Yang kedua  adalah Filter Media berupa spon yang berongga. Media ini bisa menyaring lebih banyak kotoran dengan celah rongganya, partikel kotoran akan tersaring disela celah air yang terlewati poros air. Usia pemakaian bisa lebih awet, karena kelenturannya saat dicuci menepis kotoran keluar. Biasanya diletakkan pada lapisan kedua setelah Floss.

3. Batu Apung

Yang ke tiga adalah Batu apung. Batu ini adalah batu dari vulkanik gunung berapi yang memiliki rongga-rongga sehingga material organik bisa menempel dan juga sebagai shelter bagi  bakteri. Material Bahan Organik sudah lebih tersaring oleh FLOSS dan SPON, maka aliran air yang membawa partikel Oksigen dalam rongga2 akan lebih lancar melewati rongga pada batu apung ini.

4. Batu Zeolit

Yang ke empat adalah batu zeolit. Zeolit berasal dari batu vulkanik dengan kandungan alumino-silikat berhidrat dengan kation natrium, kalium dan barium, serta memiliki pori-pori berukuran molekuler sehingga mampu memisahkan/menyaring molekul dengan ukuran tertentu. Karena pori inilah Zeolit mampu menyerap Gas Amonia (NH3) yang ditimbulkan kotoran Organik. Dengan metode teknologi Activited, zeolite dipanas kan pada suhu sangat tinggi akan membuka rongga pori untuk bisa lebih aktif menyerap gas NH3 dan H2S. Tetapi dipasaran banyak tidak digunakan karena faktor biaya yang tinggi, dibandingkan efektifitas aplikasi sesaat.

Zeolit juga mudah melepas kation dan diganti dengan kation lainnya, misal zeolit melepas natrium dan digantikan dengan mengikat kalsium atau magnesium. Sifat ini pula menyebabkan zeolit dimanfaatkan untuk melunakkan air. Aplikasinya bisa menurunkan kadar kesadahan Air (Hardness), Kadar Hardness ini sebenar nya penting untuk menunjukan seberapa besar kelenturan fluktuasi mempertahankan keasaman atau pH di air.

5. Bioball dan Bio Ring

Yang ke Lima adalah Bioball, Bola Plastik yang berongga-rongga berfungsi untuk menempelnya Material Kotoran Organik yang sudah ditempel Bakteri pengurai sebagai shelter, akan mengisi pada seluruh lapisan yang mudah dilewati arus air.

Yang ke enam adalah Bio Ring, berbahan dari keramik dan berongga berfungsi sebagai shelter bakteri paling banyak, sangat efektif digunakan untuk menjebak sejumlah kotoran organik.

Proses Filtrasi Kotoran Organik bisa dibagi menjadi beberapa tahap an :

Penyaringan secara fisikal, partikel yang melayang tersaring oleh saringan mekanis spt Floss, Spon media. Kemudian Penyaringan dengan Shelter Organik dan Bakteri yang terjadi karena sistem bioflok dari Bakteri-bakteri yang akan mengeluarkan enzyme dan menjebak partikel kotoran organik terlarut di rongga-rongga pada Bio Ball, Kaldness, Ring keramik. Kemudian Penguraian kotoran organik secara Biologis yang lolos dengan filter mekanis menggunakan Bakteri probiotic water treatment. Pada kolam atau akuarium yang tingkat pemberian pakan dan Kotoran Organiknya tinggi, perlu dibantu Protein Skimmer yang akan membantu memutar masa air memisahkan limbah dari air