Kalian pernah dengar tentang ikan pupfish Devils Hole? Mungkin namanya terdengar unik, tapi kisah di baliknya jauh lebih luar biasa, bahkan sedikit menyedihkan. Ikan ini bukan hanya langka, tapi juga hidup di tempat paling ekstrem dan terbatas di dunia. Namun, tahukah kamu bahwa gempa bumi bisa menjadi ancaman besar bagi kelangsungan hidup spesies ini?
Yuk, kita bahas bersama dan cari tahu kenapa populasi pupfish Devils Hole bisa menurun akibat gempa bumi!
Pupfish Devils Hole (Cyprinodon diabolis) adalah salah satu ikan air tawar paling langka di dunia. Mereka hanya bisa ditemukan di satu tempat, yakni sebuah kolam air panas alami bernama Devils Hole yang berada di dalam kawasan Taman Nasional Death Valley, Nevada, Amerika Serikat. Kolam ini bukan kolam biasa, dalamnya lebih dari 150 meter dan suhunya konstan di sekitar 33°C.
Uniknya, ikan pupfish ini hidup di area dangkal yang sangat kecil di atas platform batu kapur yang hanya beberapa meter persegi. Karena ruang hidupnya sangat terbatas, spesies ini menjadi sangat sensitif terhadap perubahan lingkungan — termasuk perubahan sekecil apapun, seperti fluktuasi suhu, kadar oksigen, dan bahkan gempa bumi.
Berita yang dihimpun dari People, Penelitian yang dilakukan oleh tim ilmuwan dari United States Geological Survey (USGS) menemukan bahwa gempa bumi bisa berdampak langsung pada ekosistem kecil ini. Guncangan dari gempa besar, bahkan yang terjadi ribuan kilometer jauhnya, dapat menyebabkan perubahan sirkulasi air di dalam Devils Hole.
Salah satu efeknya adalah munculnya gelombang besar dalam kolam sempit itu, yang disebut seiche. Gelombang ini bisa menyapu bagian dangkal tempat ikan bertelur, menghancurkan telur-telur yang sedang berkembang. Bahkan lumpur dan sedimen bisa ikut naik, menyebabkan penurunan kualitas air.
Contohnya, pada tahun 2012, gempa bumi besar di Meksiko bagian selatan (lebih dari 2.400 km dari lokasi) menyebabkan gelombang besar dalam Devils Hole. Akibatnya, banyak telur dan larva pupfish hilang. Tidak heran jika populasi mereka terus berkurang.
Menurut laporan dari National Park Service dan berbagai jurnal konservasi, populasi pupfish Devils Hole sempat mencapai titik kritis pada tahun 2013, dengan hanya tersisa 35 ekor. Bayangkan — hanya 35 individu di seluruh dunia! Berbagai upaya konservasi dilakukan, termasuk monitoring dengan teknologi bawah air.
Meskipun pada beberapa tahun terakhir jumlahnya sempat meningkat menjadi sekitar 175 ekor (data tahun 2022), ancaman masih terus mengintai — baik dari faktor alami seperti gempa bumi, maupun perubahan iklim dan pencemaran air tanah.
Para ilmuwan dan konservasionis tidak tinggal diam. Salah satu langkah penting adalah menciptakan lingkungan buatan yang menyerupai Devils Hole, disebut Artificial Refuge. Di sana, ikan bisa berkembang biak dengan lebih aman dan terkendali.
Selain itu, teknologi seperti kamera bawah air dan sensor suhu digunakan untuk memantau kondisi habitat dan perilaku ikan ini. Ada juga kampanye edukasi global untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya melindungi spesies langka seperti pupfish Devils Hole.
Kisah pupfish Devils Hole mengajarkan kita betapa rentannya keseimbangan alam, terutama bagi spesies yang hidup di lingkungan ekstrem. Bahkan gempa bumi dari ribuan kilometer jauhnya bisa menjadi “badai” yang mengguncang dunia kecil mereka.
Sebagai manusia, kita punya peran penting dalam menjaga kelestarian spesies ini. Lewat riset, teknologi, dan kepedulian bersama, kita bisa menjadi bagian dari solusi — bukan hanya penonton saat keanekaragaman hayati dunia perlahan menghilang.
Ikan molly merupakan salah satu jenis ikan hias air tawar paling populer di Indonesia. Dikenal karena warnanya yang cerah, bentuk…
Ikan koi bukan sekadar hewan peliharaan; mereka simbol keberuntungan dan keindahan. Namun, memelihara ikan koi memerlukan perhatian ekstra, terutama dalam…
Dalam dunia akuarium, menjaga kualitas air adalah kunci utama keberhasilan. Salah satu komponen penting dalam menciptakan ekosistem akuarium yang stabil…
Aquascape Low Tech adalah konsep penataan tanaman air dan dekorasi dalam akuarium tanpa memerlukan peralatan canggih seperti CO2 injektor, pencahayaan…
Bagi para penghobi ikan hias, menjaga kualitas air adalah prioritas utama. Salah satu faktor paling krusial namun sering diabaikan adalah…
Dalam dunia aquascape dan pemeliharaan ikan hias, keberadaan bakteri starter seringkali diabaikan oleh pemula. Padahal, bakteri starter berperan krusial dalam…