Rumah bakteri sangat penting untuk kelangsungan hidup bakteri. Tanpa media pertumbuhan yang memadai, bakteri baik di akuarium akan cepat mati. Sel-sel mikro ini tidak bisa terapung bebas. Mereka memerlukan permukaan untuk menempel agar bisa mempertahankan kelembapan, mendapatkan nutrisi, dan membentuk biofilm pelindung. Tanpa “rumah” yang stabil, bakteri mudah terbawa arus air, terpapar perubahan pH atau suhu mendadak, dan tidak dapat menjalankan metabolisme dasarnya. Akibatnya, fungsi filter biologis di akuarium melemah, memicu akumulasi limbah organik dan menurunnya kualitas air.
Rumah bakteri menjadi sangat penting karena dapat menjaga stabilitas koloni dan efisiensi penguraian limbah. Dengan adanya media tersebut, koloni mikroorganisme dapat tumbuh lebih padat dan tahan banting. Media seperti spons filter, bio ball, atau lava rock menyediakan luas permukaan besar untuk jutaan bakteri bersarang, sehingga tercipta komunitas yang saling melindungi dan berbagi nutrisi. Koloni yang stabil ini kemudian aktif menguraikan limbah organik seperti sisa pakan, kotoran ikan, dan sisa tanaman menjadi senyawa yang lebih sederhana. Proses degradasi ini menjaga air tetap jernih dan bebas bau, sekaligus mengurangi beban kerja sistem penyaringan mekanik.
Tak hanya itu, rumah bakteri juga berfungsi untuk mengoptimasi proses biologis (Nitrifikasi dan Penguraian Amonia). Rumah bakteri juga esensial bagi tahapan nitrifikasi dan penguraian amonia di akuarium. Bakteri autotrof seperti Nitrosomonas dan Nitrobacter membutuhkan permukaan untuk melekat agar mereka dapat mengoksidasi amonia menjadi nitrit, lalu nitrat. Biofilm di media filter menciptakan mikro-lingkungan dengan gradien oksigen dan nutrisi yang ideal untuk reaksi-reaksi ini. Hasilnya, level amonia tetap rendah, pertumbuhan tanaman akuatik terdukung, dan ikan pun terhindar dari stres atau racun amonia berlebih.